KURANG OPTIMALNYA PENGELOLAAN DRAINASE TELKOM UNIVERSITY
Oleh:
YASIR RIZKI
WAHYU KURNIAWAN
ALDITYA PERMANA PUTRA
AULIANA DARMANINGSIH
ANITA IKHASARI
RASYID DIKRIL HAKIM
KAMILIA RAHMAH DINI
ANNISA NABILA KALZOUM
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirrahim
Assalamu’alaikum
wr. wb
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang atas berkat serta
karunianya kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Pendidikan Lingkungan
Hidup ini dengan baik. Tak lupa kami haturkan banyak terimakasih kepada Ibu
Deviyani selaku pembimbing mata kuliah Pendidikan Lingkungan Hidup, yang telah
membimbing kami dalam menyelesaikan tugas observasi ini.
Akhir kata, makalah ini tentu saja bukan suatu karya yang sempurna
dan bebas dari kesalahan. Kritik, saran, dan sanggahan dari pembaca sangat kami
nantikan bagi perbaikan dimasa mendatang.
Bandung, Agustus 2014
Ketua Tim
DAFTAR ISI
Halaman judul.................................................................................................. i
Kata Pengantar................................................................................................. ii
Daftar Isi.......................................................................................................... iii
BAB I
1.
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah................................................................. 1
1.2
Rumusan Masalah........................................................................... 1
1.3 Pembatasan Masalah....................................................................... 2
1.4
Tujuan & Manfaat.......................................................................... 2
1.5 Lembar Kerja.................................................................................. 3
BAB II
2.
Kerangka Teoritis
2.1 Metode Penelitian........................................................................... 4
2.2 Landasan Teori............................................................................... 4
BAB III
3.
Pembahasan
3.1 Definisi Drainase............................................................................ 6
3.2
Permasalahan.................................................................................. 7
3.3 Solusi.............................................................................................. 9
BAB IV
4.
Penutup
4.1 Kesimpulan..................................................................................... 12
4.2
Saran............................................................................................... 12
4.3
Daftar Pustaka................................................................................ 13
4.4 Lampiran......................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dewasa ini, dengan banyaknya bangunan dan gedung-gedung
bertingkat. Serta banyaknya unsur manusia yang mempergunakan fasilitas
tersebut, tentu dibutuhkan suatu sistem yang dapat mengalirkan air dari hulu
menuju hilir.
Sistem tersebut sangat vital, karena tanpa adanya sistem
tersebutakan terjadi genangan air yang tentu merugikan bagi manusia itu
sendiri. Sistem drainase mutlak perlu untuk menunjang kenyamanan dan kegunaan
fungsi dari bangunan itu sendiri.
Namun, berdasarkan hasil observasi beberapa hari ini. Kami melihat
banyaknya titik dilingkungan Telkom University yang tergenang air, dan barang
tentu air tersebut tidak dapat mengalir dengan semestinya. Setelah kami telaah,
ternyata sumber dari permasalahan tersebut ada pada sistem drainase yang tidak
efektif dan tidak memiliki rancang bangun yang sesuai dibeberapa titik.
Oleh sebab itu, kami menuangkan ide pada makalah ini. Agar solusi
terbaik bagi penanggulangan masalah drainase tersebut dapat terwujud dan
terlaksana sebagaimana mestinya.
1.2
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud drainase?
2. Mengapa sistem drainase dibeberapa titik lingkungan Telkom
University kurang efektif?
3. Dimana saja titik permasalahan dari sistem drainase?
4. Kapan dampak dari kurang efektifnya drainase terjadi?
5. Bagaimana cara menanggulangi permasalahan drainase tersebut?
6. Siapakah yang bertanggung jawab atas permasalahan tersebut?
1.3 Pembatasan Masalah
Sehubungan dengan luasnya topik yang kami bahas, maka kami
mengambil dua pokok permasalahan yang akan kami bahas :
1. Mengapa sistem drainase dibeberapa titik lingkungan Telkom
University kurang efektif?
2. Bagaimana cara menanggulangi permasalahan drainase tersebut?
1.4 Tujuan & Manfaat
Adapun tujuan serta manfaat yang didapatkan oleh penyusun dan
pembaca pada umumnya antara lain :
1. Mengetahui cara kerja sistem drainase.
2. Mengetahui penyebab dari masalah sistem drainase.
3. Menemukan solusi terbaik menanggulangi masalah drainase tersebut.
4. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang drainase dan
penanggulangannya.
1.5 Lembar Keanggotaan
NO.
|
NAMA
|
NIM
|
PAS PHOTO
|
JOB DESC
|
1.
|
Yasir Rizki
|
1104144093
|
Memimpin kelompok & editing makalah
|
|
2.
|
Alditya Permana Putra
|
1104144024
|
Membuat powerpoint
|
|
3.
|
Wahyu Kurniawan
|
1104144063
|
Membuat powerpoint
|
|
4.
|
Kamilia Rahmah Dini
|
1104140012
|
Mencari materi
|
|
5.
|
Auliana Darmaningsih
|
1104140039
|
Mencari materi
|
|
6.
|
Annisa Nabilah Kalzoum
|
1104144059
|
Membuat rumusan masalah
|
|
7.
|
Rassyid Dikryl Hakim
|
110414
|
Mencari materi
|
|
8.
|
Annita Ikhasari
|
1104140075
|
Mencari materi
|
BAB II
KERANGKA TEORITIS
2.1 Metode
Penelitian
Selama kami mengerjakan tugas
Pendidikan Lingkungan Hidup ini, kami menggunakan Metode Observasi.
2.2
Landasan Teori
Menurut Suripin (2004 : 7) drainase mempunyai arti mengalirkan,
menguras,
membuang, atau mengalihkan air. Secara umum, drainase didefinisikan
sebagai
serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi dan/atau
membuang
kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat
difungsikan
secara optimal.
Menurut Suhardjono (1948 : 1) drainase juga diartikan sebagai
usaha untuk mengontrol kualitas air tanah dalam kaitannya dengan salinitas.
Drainase yaitu suatu cara pembuangan kelebihan air yang tidak diinginkan pada
suatu daerah, serta cara-cara penangggulangan akibat yang ditimbulkan oleh
kelebihan air tersebut.
Menurut Haryono (1999), drainase adalah suatu ilmu tentang
pengeringan tanah. Drainase (drainage) berasal dari kata to drain yang
berarti mengeringkan atau mengalirkan air dan merupakan terminologi yang
digunakan untuk menyatakan sistem-sistem yang berkaitan dengan penanganan
masalah kelebihan air, baik di atas maupun di bawah permukiman tanah.
Pengertian drainase tidak terbatas pada teknis pembuangan air yang berlebihan
namun lebih luas lagi menyangkut keterkaitannya dengan aspek kehidupan yang
berada didalam kawasan diperkotaan. Semua hal yang menyangkut kelebihan air
yang berada di kawasan kota sudah pasti dapat menimbulkan permasalahan yang
cukup komplek. Dengan semangkin kompleksnya permasalahan drainase perkotaan
maka di dalam perencaaan dan pembangunannya tergantung pada kemampuan
masing-masing perencana. Dengan demikian didalam proses pekerjaanya memerlukan
kerja sama dengan beberapa ahli di bidang lain yang terkait.
Menurut Haryono (1999), pengaliran air dalam drainase
perkotaan disebabkan terutama oleh limbah rumah tangga dan hujan. Tetapi yang
paling dominan yang mengakibatkan banjir adalah air hujan. Jatuhnya hujan
disuatu daerah, baik menurut waktu maupun menurut pembagian geografisnya tidak
tetap melainkan berubah-ubah.
Bila hujan yang jatuhnya deras dan/atau lama dan lebih besar
dari kapasitas infiltrasi dan kapasitas intersepsi, semakin besar pula aliran
melalui permukaan tanah, maka kelebihan aliran permukiman tanah menjadi lebih
besar, saluran drainase dan sungai tidak dapat menampung seluruh air yang
datang karena telah terisi penuh dan terjadi luapan air.
Dalam perencanan bangunan air, masalahnya adalah berapakah
besar debit air yang harus disalurkan itu adalah debit suatu saluran pembuangan
atau sungai, maka besarnya debit tidak tertentu dan berubah-ubah karena adanya
banjir. Debit banjir ini disebut banjir rencana, yaitu banjir yang dipakai
sebagai dasar untuk perhitungan ukuran bangunan saluran drainase yang
direncanakan. Debit banjir rencana itu sudah tentu tidak boleh diambil terlalu
kecil, sebab jika sewaktu-waktu terjadi banjir maka banguna tersebut akan
selalu terancam keamanannya. Sebaliknya jika debit banjir rencana juga tidak
boleh diambil terlalu besar sehingga menyebabkan ukuran bangunan air menjadi
terlalu besar, dan mungkin dapat melampaui batas-batas ekonomis yang dapat
dipertanggung jawabkan.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1
Definisi Drainase
Drainase merupakan salah
satu fasilitas dasar yang dirancang sebagai sistem guna memenuhi kebutuhan
masyarakat dan merupakan komponen penting dalam perencanaan kota
(perencanaan infrastruktur khususnya). Menurut Suripin (2004), drainase
mempunyai arti mengalirkan, menguras, membuang, atau mengalihkan air. Secara
umum, drainase didefinisikan sebagai serangkaian bangunan air yang
berfungsi untuk mengurangi dan atau membuang kelebihan air dari suatu
kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal. Drainase
juga diartikan sebagai usaha untuk mengontrol kualitas air tanah dalam
kaitannya dengan salinitas.
Drainase yaitu suatu cara pembuangan kelebihan air yang tidak diinginkan
pada suatu daerah, serta cara-cara penangggulangan akibat yang ditimbulkan oleh
kelebihan air tersebut. Dari sudut pandang yang lain, drainase adalah salah
satu unsur dari prasarana umum yang dibutuhkan masyarakat kota dalam rangka
menuju kehidupan kota yang aman, nyaman, bersih, dan sehat. Prasarana drainase
disini berfungsi untuk mengalirkan air permukaan ke badan air (sumber air
permukaan dan bawah permukaan tanah) dan atau bangunan resapan. Selain
itu juga berfungsi sebagai pengendali kebutuhan air permukaan dengan
tindakan untuk memperbaiki daerah becek, genangan air dan banjir (Suripin,
2004).
Kegunaan dengan adanya saluran drainase
ini antara lain (Suripin, 2004) :
a.
Mengeringkan genangan air sehingga tidak
ada akumulasi air tanah.
b.
Menurunkan permukaan air tanah pada
tingkat yang ideal.
c.
Mengendalikan erosi tanah, kerusakan jalan
dan bangunan yang ada.
d.
Mengendalikan air hujan yang berlebihan
sehingga tidak terjadi bencana banjir
3.2
Permasalahan
Sempurnanya konsep mengenai drainase
tentu tak selamanya akan baik pada pelaksanaannya karena berbagai faktor,
berikut permasalahan drainase yang kami temukan saat kami mengamati beberapa
titik dilingkungan Telkom University :
a.
Tidak sesuainya rancangan
drainase & bangunan.
Kami amati, dibeberapa tempat seperti gedung asrama (putra-putri)
dan lainnya, drainase tidak sesuai dengan rancang bangun. Kami katakan
demikian, karena beberapa alasan dibawah ini:
1.
Terlalu dangkalnya saluran
air disekitar gedung asrama menyebabkan meluapnya air ke jalan sekitar asrama
disaat hujan deras turun.
2.
Tidak adanya saluran air
digedung baru yang sedang dibangun, tepatnya disebelah Poliklinik Telkom.
Menurut pengamatan kami, tidak ada saluran air digedung baru yang sedang
dibangun, padahal alangkah baiknya bila dibuat saluran air sementara agar saat
hujan turun, air tidak menggenang sampai ke jalan dan jalan bisa dilewati.
b.
Volume air tak sebanding
volume tampung drainase.
Tak hanya disekitar gedung asrama, kamipun menemukan banyak tempat
lain yang memiliki saluran drainase yang dangkal, dangkalnya aliran drainase
tentu berimbas pada daya tampung drainase tersebut. Sehingga volume air saat
hujan deras tak sebanding dengan volume tampung drainase yang relatif lebih
kecil, dampaknya adalah air meluap ke jalan.
c.
Banyaknya faktor penghambat
seperti sampah
Tak hanya
menemukan kurang sesuainya drainase dengan rancang bangun yang semestinya,
kamipun menemukan banyak faktor penghambat drainase, terutama sampah. Sampah
yang kami temukanpun beragam, rata-rata sampah yang kami temukan menghambat
aliran drainase adalah sampah plastik dan sampah daun. Sampah plastik sudah
jelas menghambat dan tidak dapat ditolerir lagi keberadaannya pada sistem
drainase, namun kamipun menemukan sampah daun yang menutup aliran drainase.
Secara teori daun merupakan limbah organik yang akan terurai sendiri, namun
patut disadari bahwa daunpun membutuhkan waktu untuk terurai.
d.
Perawatan sistem drainase
yang minim.
Selama beberapa bulan menjadi mahasiswa/i Telkom University, kami
tak pernah melihat adanya perawatan drainase oleh pihak yang bertugas demikian.
Padahal, suatu sistem akan berjalan dengan baik apabila ada perawatan,
perawatan yang kami maksud adalah ; pengecekan kondisi drainase dan pembersihan
faktor penghambat.
e.
Daerah resapan air yang
kurang dibeberapa titik.
Selain
karena semua permasalahan diatas, salah satu yang ikut menunjang keberadaan
drainase adalah daerah resapan air. Dikatakan demikian, karena daerah resapan
air berperan secara tidak langsung untuk mengurangi volume air yang akan ditampung
oleh sistem drainase, bayangkan bila kita hanya mengandalkan drainase, tentu
tak mencukupi mengingat luasnya Universitas Telkom ini. Kami amati, rata-rata
daerah resapan air disekitar drainase telah menjadi jalan beraspal dan jauh
dari kata ideal.
3.3 Solusi
Berdasarkan
permasalahan diatas, menurut kami solusi memperbaiki drainase antara lain:
a. Memperbesar volume drainase, salah solusi memperbaiki drainase
adalah dengan memperbesar volume drainase, karena sejauh ini volume drainase
dibeberapa wilayah Telkom University tergolong kecil. Sedangkan kita ketahui
bersama bahwasanya banyak bangunan baru Telkom University. Salah satu contohnya
adalah gedung asrama yang baru dibuat.
Sejauh pengamatan kami bahwasanya kedalaman drainase di sekitar
asrama hanya sekitar 10 cm dan tentu saja hal itu tidaklah mencukupi. Mengingat banyaknya mahasiswa/i yang mendiami
asrama tersebut. Tentu saja hal tersebut menyebabkan meluapnya air saat turun
hujan.
Menurut kami, apabila kedalaman drainase ditambah menjadi kurang
lebih 50 cm, hal tersebut akan bisa menanggulangi masalah tersebut, terlebih
apabila kedalamannya ditambah lebih dari itu.
b. Memperbaiki daerah resapan air, kita ketahui bahwa drainase di
telkom university kebanyakan kurang optimal, karena kurangnya daerah resapan
air dan karena kurang kepeduliannya mahasiswa terhadap masalah sampah. Ini
menyebabkan air menjadi kurang lancar pada saat hujan lebat. Oleh karena itu
banyak drainase yang harus diperbaiki
karena masalah tersebut. Salah satu cara untuk memperbaikinya yaitu dengan
membuat biopori pada setiap daerah yang sering terjadi genangan air, dan juga
memperbanyak tong sampah disetiap titik di universitas telkom agar para
mahasiswa tidak membuang sampah pada sembarang tempat atau pada drainase.
Menurut pengamatan kami alangkah baiknya jika antara jalan di
universitas telkom dan selokan dibuat
sedikit miring seperti dijalan raya. Karena jika kita menggunakan sistem
seperti dijalan raya keuntungan yang kita dapat yaitu air akan lebih mudah
untuk masuk ke selokan karena keuntungan dari sifat bidang miring itu sendiri.
Kemudian keuntungan selanjutnya yaitu akan meminimalisir terjadinya genangan
air karena semua permukaannya tidak datar. dan juga bisa dengan cara
memanfaatkan kembali air yang ada didrainase dengan cara menampung nya dalam
kolam besar sehingga air nya bisa kita gunakan untuk menyiram tumbuhan di
sekitar Telkom University.
c. Membangun bangunan sesuai dengan tata letak kota sangat
berpengaruh pada fungsi drainase sendiri . Secara umum fungsi drainase sendiri
untuk mengalirkan air hujan, estetika kota,atau sumber air bagi masyarakat .
Selain sebagai fungsi teknis, drainase juga dapat digunakan sebagai fungsi
sosial yaitu sebagai sarana bermain, ruang publik untuk masyarakat .
Tantangan pertama yang menjadi masalah dalam pemakaian drainase
yang kurang optimal adalah bagaimana kesadaran masyarakat untuk tidak membuang
sampah sembarangan karena salah satu penyebab utama masalah banjir adalah
karenan mampetnya drainase . Mahasiswa seharusnya dapat menyuarakan,
menghimbau, atau mempersuasi masyarakat juga bersama pemerintah dalam mencegah
penggunaan drainase yang kurang optimal .
d. Membersihkan faktor yang menyebabkan tersumbatnya aliran drainase.
Menurut pendapat kami, salah satu faktor yang menghambat aliran air adalah
sampah. Kami rasa apabila sampah pada saluran drainase itu dibersihkan maka
aliran air akan menjadi lebih lancar. Dengan begitu, genangan air akan di
minimalisir.
e. Membuat suatu sistem aliran terpadu, semua aliran drainase pasti
akan bermuara pada satu tempat, apabila muara tersebut tidak dapat menampung
debit air yang memadai, maka akan terjadi luapan. Berdasarkan hasil observasi
kami, semua aliran drainase berakhir pada danau galau. Kami rasa hal tersebut
belum mencukupi karena jarak antara satu wilayah dengan wilayah lain berjauhan.
Hal tersebut tentu akan mengurangi keefektifan dari sistem drainase tersebut
apabila hanya ada satu muara yaitu danau galau. Apabila muara tersebut ditambah
maka kefektifan sistem drainase akan lebih baik.
Dan tentu saja, muara dan sistem drainase harus dipadukan. Agar
aliran air tersebut dapat berjalan dengan baik dan mengurangi tingkat error
dari sistem tersebut.
BAB IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Suatu sistem drainase, tentu
membutuhkan rancang bangun yang baik agar output yang dihasilkan baik pula.
Namun, bila terlanjur membangun sistem drainase yang tidak sesuai standar,
tentu ada solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Seperti memperbesar
volume drainase, memperbaiki daerah resapan air, membersihkan faktor yang
menyebabkan tersumbatnya aliran drainase, dan lain sebagainya.
Dan tentu saja, dibutuhkan
keseriusan dan kesungguhan agar commit
memperbaiki sistem drainase tersebut. Serta dengan melakukan perawatan secara
berkala.
4.2 Saran
1. Lebih
banyak membaca referensi tentang drainase
2. Pahami
secara mendalam mengenai drainase
3. Berpikir
kritis dalam mengatasi permasalahan drainase
4.3 Daftar
Pustaka
1. http://bahan-referensi.blogspot.com/2010/drainase.html diakses pada 29 agustus 2014 pukul 12.29
2. http://bebasbanjir2025.wordpress.com/aspek-aspek-tentang-teknologi/aspek-teknologi/ diakses pada 29 agustus 2014 pukul 11.28
3. http://catatansaif.blogspot.com/2013/12/fungsi-dan-macam-macam-drainase.html
diakses pada 14 september 2014 pukul 23.19
4. http://corsgps.gd.itb.ac.id/web_subsidance/images/jln.poncol.JPG diakses pada 29 agustus 2014 pukul 11.27
5. http://emjee11.blogspot.com/2011/01/teori-drainase.html?m=1 diakses pada 29 Agustus 2014 pukul 11.31
6. http://hengkikristiantoateng.blogspot.com/2014/02/cara-membuat-makalah-yang-baik-dan-benar.html diakses pada 29 Agustus 2014 pukul 11.35
7. http://id.wikipedia.org/wiki/Drainase diakses pada 14 september
2014 pukul 23.19
8. http://ilmuanggaputra.blogspot.com/2013/01/sumur-resapan-air-drainase.html diakses pada 29 agustus 2014 pukul 11.27
9. http://ri2nkurniawati.blogspot.com/2011/12/pengaruh-optimalisasi-sistem-drainase.html?m=1 diakses pada 29 Agustus 2014 pukul 11.31
10. http://www.anneahira.com/format-penulisan-makalah.htm diakses pada 29 agustus 2014 pukul 11.35
11. http://www.rehau.com/id-in/themes/water-management diakses pada 29 Agustus 2014 pukul 11.31
12. http://www.slideshare.net/k1ngd3m/8728051-perencanaansistemdrainase
diakses pada 14 september 2014 pukul 23.17
13. http://www/slideshare.net/mobile/infosanitasi//pola-penanganan-drainase-perkotaan diakses pada 29 Agustus 2014 pukul 11.30
4.4
Lampiran
Doa aja bro... biar drainasenya segera diperbagus lagi....
BalasHapussipp sippp
BalasHapusoke . minta doanya supaya drinase cepat diperbaiki
BalasHapus